Ekspansi merupakan aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ekspansi yang terkait dengan ekonomi adalah perluasan peredaran uang ke dalam sirkulasi. Sedangkan dalam kamus bahasa Cambridge Dictionary, arti ekspansi adalah suatu usaha dalam menambah ukuran jumlah atau kepentingan tertentu. Dengan kata lain, arti ekspansi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk membuat hal yang dimaksud menjadi meningkat atau lebih besar.
Bagi Koperasi Konsumen Osseda Faolala Perempuan Nias, Ekspansi merupakan rencana kerja yang sudah diagendakan pada RENSTRA 2020 untuk dilaksanakan pada tahun buku 2022, dan ini sudah terlaksana di Wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Â Pembukaan cabang ini pertama sekali dijajaki pada Bulan Maret 2023, dimana tim ekspansi turun ke lapangan melihat secara langsung dan menjajaki kemungkinan untuk membuka sebuah cabang di daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Pertemuan tokoh adat Nias & tokoh perempuan di Tapanuli Tengah
Pembukaan unit dan sosialisasi di Tapanuli Tengah pertama sekali dilakukan di Aek Tolang, tepatnya di Jln. Oswald Siahaan, Pandan, dengan nama Unit Falukhata. Hingga sampai saat ini, sudah ada 14 kelompok atau unit yang sudah terbentuk di Wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah dalam jangka waktu 1 tahun
Untuk memudahkan anggota Koperasi Osseda, pelayanan dilakukan dengan sistem kelompok. Pada saat pertemuan yang telah disepakati, staf Osseda melaksanakan pendidikan pengembangan kapasitas kepada anggotanya. Pendidikan yang wajib diterima oleh anggota Osseda antara lain : Pendidikan penyadaran Gender, pengelolaan ekonomi keluarga, analisis kredit, HAM/HAP, pengenalan lembaga. Kantor cabang berada di Jln. Oswald Siahaan, Gang Gereja No.2 Pandan, dibuka setiap hari pada pukul 09.00 sampai jam 17.00.
Diskusi Penyadaran Gender di Unit Onogauko Desa Masundung Kec. Lumut
Ekspansi pastinya mengalami banyak tantangan yang dialami oleh tim. Namun hal ini bisa tertangani dengan pendekatan melalui kerabat. Adapun tantangan yang paling banyak dihadapi adalah : kompetitor yang sangat berpengaruh dan berpengalaman & keraguan masyarakat dengan keberadaan Osseda, sistem operasional dan pelayanan berbasis kelompok krn pada umumnya pelayanan koperasi mirip dengan perbankan. Hal ini wajar saja terjadi namun Osseda punya kekuatan untuk memastikan keraguan menjadi sebuah kepercayaan yakni tujuan kehadiran, visi dan misi lembaga, keunggulan koperasi Osseda yaitu pelayanan kepada perempuan akar rumput, penguatan secara ekonomi, pendidikan yang berkesinambungan  dan memberikan kesadaran kepada perempuan. Â
Pengalaman pendampingan di Tapanuli Tengah dengan kabupaten kota yang ada di kepulauan Nias masih sama kasusnya. Perempuan mengalami banyak tekanan dan sikriminasi dalam segala akses. Anggota Osseda mengakui bahwa ketidakadilan gender merupakan kasus yang mudah ditemui disemua unit. Tak jarang diantaranya mengalami kekerasan fisik, psikis bahkan penelantaran ekonomi. Masih banyak terdapat pernikahan dini dan paksa bahkan ada beberapa kasus pernikahan anak yang seolah menjadi budaya yang benar, diskriminasi kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat. Ini disebakan oleh budaya yang membenarkan tindakan diskriminatif bagi perempuan.
Tugas Osseda adalah melakukan pendidikan-pendidikan penyadaran, penguatan ekonomi melalui simpan pinjam dan pengembangan usaha agar perempuan sadar akan haknya sebagai manusia yang utuh, mengembangkan potensi dan kemandirian dalam ekonomi sehingga perempuan semakin mapan dan kuat.